Selasa, 15 Oktober 2013

Komposisi Detergen dan Dampak dalam Kehidupan (Tugas KPLI PKK 6)


Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah biasa mendengar kata-kata detergen untuk mencuci pakaian atau baju. Namun pernahkah terpikirkan dalam diri kita apa saja komposisi yang ada dalam detergen tersebut? Apa saja dampak negative dan posiitif yang akan ditimbulkan untuk tubuh ataupun lingkungan kita? Bagaimana prinsip kerja dari detergen tersebut ? Semakin berkembang pesatnya kemajuan di bidang kimia dan banyaknya riset-riset yang dilakukan  maka ditemukanlah detergen pada generasi awal pada tahun 1960 yang digunakan sebagai bahan pembersih dari hasil samping penyulingan dengan berbagai  tambahan bahan misalnya bahan pewarna, bahan pewangi dan lain-lainnya. Pengertian detergen sintesis sendiri adalah campuran dari berbagai bahan yang dapat digunakan untuk pembersihan yang terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi (surfaktan, builder, filler, aditif) dan merupakan surfaktan anion garam dari sulfonat atau sulfat berantai panjang dari natrium (RSO3-Na+  dan ROSO3-Na+). Detergen sintetik ini memiliki beberapa keunggulan antara lain yaitu mempunyai daya cuci yang baik, tidak terpengaruh kesadahan air (air yang mengandung logam-logam tertentu atau kapur), bersifat asam yang kuat sehingga tidak menghasilkan endapan sebagai suatu asam-asam yang mengendap suatu karakteristik yang tidak nampak pada sabun.
Komposisi detergen antara lain:
1.    Surfaktan.
Zat aktif bahan organic yang dapat menurunkan tegangan permukaan cairan khususnya air karena mempunyai dua ujung yang berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophob (suka lemak ) sehingga memungkinkan suatu partikel yang menempel pada bahan-bahan (kain atau baju) bisa terlepas/ mengapung bahkan dapat terlarut didalam air. Surfaktan yang sering dipakai di Indonesia ada dua yaitu alkil sulfonat linear dan alkil benzene sulfonat. Surfaktan sendiri terdapat empat kategori surfaktan antara lain adalah Anionik sebagai contoh alkil benzene sulfonat (ABS), linear alkil sulfonat (LAS), alpha olein sulfonat (AOS) , Kationik contohnya garam ammonium, Non Ionik contohnya nonyl phenol polyethoxyle, dan terakhir amphoterik contohnya Ethyl ethylenediamines.
2.    Builder (Pembentuk)
Suatu zat yang yang digunakan untuk efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menonaktifkan mineral penyebab kesadahan air. Disini ada empat kategori juga yaitu Fosfat contohnya sodium try poly phospat (STPP), Asetat contohnya nitril try asetat (NTA) dan ethylene diamine tetra asetat (EDTA) , Silikat contohnya zeolit, dan terakhir Sitrat contohnya adalah asam sitrat.
3.    Filler (bahan Pengisi)
Merupakan bahan tambahan dalam detergen untuk menambah kuantitas detergen yang tidak memiliki kemampuan untuk  meningkatkan daya cuci, contohnya adalah sodium sulfat.
4.    Additif
Zat tambahan untuk membuat produk lebih menarik, tidak menambah daya cuci detergen, jadi hanya bertujuan untuk komersialsisasi produk, misalnya  adalah zat pewarna, zat pewangi, zat pemutih, dan lain sebagainya. Contoh produknya sendiri adalah enzim, boraks, CMC (carboxy methyl cellulose), sodium klorida, dan lain sebagainya.
Untuk dampak positif detergen ini jelas untuk membantu mempermudah pembersihan dalam kehidupan sehari-hari. Namun tanpa kita sadari banyak pula dampak negative yang ditimbulkannya misalnya iritasi bagi kulit yang sensitive, kulit terasa perih dan panas, kulit terasa gatal, bahkan dapat pula menyebabkan kulit kering hingga mengelupas. Bila sudah ditemukan indikasi tersebut maka segera hentikan pemakaian karena bila diteruskan akan memperparah keadaan dan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dampak negative lain yang terjadi adalah pada lingkungan, detergen merupakan zat yang tidak dapat diuraikan oleh organisme lain sehingga jika detergen masuk ke dalam laut maka akan menimbulkan pencemaran air sehingga akan mengurangi kadar oksigen. Jika hal tersebut dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama maka akan  mengakibatkan ekosistem yang ada di dalam laut itu sendiri menjadi rusak, ikan akan mati, tumbuhan tidak bisa bernafas, binatang-binatang laut juga akan punah.


Rabu, 02 Oktober 2013

Ikatan Ion dan Senyawa Ionik

Ikatan Ion
  #Ikatan Ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik listrik (gaya Coulomb) antara ion yang berbeda. Ikatan ion juga dikenal sebagai ikatan elektrovalen.


# Ikatan Ion dapat terjadi jika unsur-unsur yang bereaksi sama-sama memiliki keelektronegatifan yang besar sehingga memungkin terjadinya serah terima elektron.
Senyawa Ionik
  *Senyawa ionik ialah senyawa yang terjadi akibat adanya inter aksi antara kation dan anion yang membentuk suatu ikatan ionik.
*Ikatan ionik adalah transfer elektron dari kation ke anion.
    * Simple Ionic Compound tersusun atas :
-atom-atom gol I A dan II A (untuk Kation)
-atom-atom gol VI A dan VII A (untuk Anion)

Perubahan Entalpi dan Aplikasinya...

Pengertian Perubahan Entalpi
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi total pada suatu sistem reaksi (dimana rekatan dan produk reaksi dinyatakan sebagai sistem termodinamik) yang terjadi ketika satu molekul bereaksi sempurna dengan oksigen yang terjadi pada 298K dan tekanan atmosfer 1 atm
JENIS-JENIS PERUBAHAN ENTALPI
Besarnya perubahan entalpi suatu reaksi bergantung pada jumlah zat yang bereaksi, wujud zat, suhu, dan tekanan, maka perubahan entalpi dihitung berdasarkan keadaan standar yaitu keadaan pada suhu dan tekanan standar pada suhu 250C (2980 K) dan tekanan 1 atm. Perubahan entalpi reaksi ada yang berupa perubahan entalpi pembentukan (DHf0), perubahan entalpi penguraian (DHd0), perubahan entalpi pembakaran (DHc0), dan perubahan entalpi netralisasi (DHn0).
#Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya diukur pada keadaan standar.
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar
Perubahan Entalpi Penguraian Standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan . Perubahan Entalpi Penguraian Standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsur pada keadaan standar.
c. Perubahan Entalpi Pembakaran
Perubahan Entalpi Pembakaran adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol unsur atau senyawa pada keadaan standar.
#

Selasa, 17 September 2013

Ruang Lingkup dan Perkembangan Ilmu Kimia

#  Ilmu Kimia ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya.

  Kimia itu bukan lah semata – mata hal yg berbahaya , karena didalam unsur kimia terdapat juga O2 (oksigen ) , H ( Hidrogen ) , H2O ( air ) , CO2 ( Karbondioksida ) dll , yg ada atau kita pergunakan setiap hari , bahkan jika kita tidak menggunakan nya bisa menyebabkan kematian , seperti O2 atau H2O .


#Ruang lingkup kimia sendiri ada 3 macam yaitu:
1.Pertanian
2.geologi
3.kefarmasian


Perkembangan Ilmu Kimia

* Sekitar tahun 3500 SM, di Mesir Kuno sudah mempraktekkan reaksi kimia (misal : cara membuat anggur, pengawetan mayat).

* Pada abad ke-4 SM, para filosofis Yunani yaitu Democritus dan Aristoteles mencoba memahami hakekat materi.
  Menurut Democritus = setiap materi terdiri dari partikel kecil yang disebut atom.
  Menurut Aristoteles = materi terbentuk dari 4 jenis unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.

* Abad pertengahan (tahun 500-1600), yang dipelopori oleh para ahli kimia Arab dan Persia.
  Kimia lebih mengarah ke segi praktis. Dihasilkan berbagai jenis zat seperti : alkohol, arsen, zink asam iodida, asam sulfat dan asam nitrat.
  Nama ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (al-kimiya = perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778).

* Abad ke-18, muncul istilah Kimia Modern. Dipelopori oleh ahli kimia Perancis Antoine Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794) yang berhasil mengemukakan hukum kekekalan massa.
  Tahun 1803, seorang ahli kimia Inggris bernama John Dalton (tahun 1766-1844) mengajukan teori atom untuk pertama kalinya. Sejak itu, ilmu kimia terus berkembang pesat hingga saat ini.


# peran kimia Pada bidang pertanian, 


analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-z at yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida.


*peranan kimia dalam GEOLOGI

Pada bidang GEOLOGI , sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak bumi.


#peranan kimia dalam kefarmasian



di dalam manusia , ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini  mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekspresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan .