Minggu, 14 Desember 2014

TEKNIK PENGEMBANGAN INDUSTRI EKOTOURISME KOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN

Abtrak
Hasil penelitian sebelumnya telah diperoleh tipologi pengembangan potensi ekotourisme di Kota Batu dan potensi ekotourisme wisata Cangar. Namun demikian belum diungkap lebih jauh pengembangan industri ekotourisme Kota Batu dalam perspektif kebijakan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengembangan ekotourisme Kota Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengembangan ekotourisme Kota Batu dalam perspektif kebijakan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka fokus penelitian ini adalah pengembangan industri ekotourisme Kota Batu dalam perspektif kebijakan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian Fenomenologi. Subyek penelitian adalah Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kota (Bappeko) Batu dan Dinas Pariwisata Kota Batu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara mendalam. Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan analisis kualitatif (content analysis) dengan menggunakan Interactive Model dari Miles and Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dinyatakan bahwa pengembangan industri ekotourisme Kota Batu dalam perspektif kebijakan jika dikaji dari standar pengembangan potensi ekotourisme menurut indikator International Ecotourism Society dan Mader, sudah termasuk baik. Pengembangan industri ekotourisme melibatkan semua dinas di Kota Batu, dan juga meliputi semua aspek Pengembangan industri ekotourisme melibatkan semua dinas di Kota Batu, dan juga meliputi semua aspek kehidupan yaitu aspek ekonomi, sosial budaya, politik, dan keamanan.
Kata kunci: industri ekotourisme, pengembangan teknis, perspektif kebijakan
PENDAHULUAN
 World Tourism Organization (Boo, 2004) melaporkan adanya pergeseran pada orientasi industri wisata dari industri wisata konvensional menjadi industri ekotourisme. Pengembangan potensi industri ekotourisme menjadi sebuah trend penggalian Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk Kota Batu yang mempunyai visi sebagai kota agropolitan bernuansa pariwisata. Hasil penelitian terdahulu telah diperoleh tipologi pengembangan potensi ekotourisme di Kota Batu (Budiyanto, 2006), potensi ekotourisme wisata Cangar (Budiyanto,2005), namun demikian belum diungkap lebih jauh pengembangan industri ekotourisme Kota Batu. Dalam kontek Kota Batu sebagai Kota Agrowisata maka pengembangan industri ekotourisme menjadi strategis.

METODE
 Alur Penelitian Penyusunan Konsep Pengembangan Industri Ekotourisme Kota Batu dalam Perspektif Kebijakan
Pendekatan riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif desain Fenomenologi dengan subyek penelitian meliputi Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kota (Bappeko) Kota Batu dan Dinas Pariwisata Kota Batu. Data penelitian dikumpulkan dengan metode dokumentasi untuk data visi,misi, arah kebijakan, konsep, strategi, dan program kerja pengembangan ekotourisme Kota Batu dan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi kebijakan pengembangan industri ekotourisme Kota Batu yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembanan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Batu dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Batu. Sebelum dianalisis data diuji keabsahan datanya dengan menggunakan triangulasi.
 Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan cara analisis isi (content analysis). Analisis isi adalah suatu teknik yang sistematik untuk menganalisis makna pesan dan cara mengungkapkan pesan. Langkah yang dilakukan pada analisis isi dalam penelitian ini menggunakan interactive model dari Miles dan Huberman (Miles & Huberman, 1994). Model ini mengandung 4 komponen yang saling berkaitan, yaitu (1) Pengumpulan data; (2) Penyederhanaan atau reduksi data; (3) Penyajian data; (4) Penarikan; dan Pengujian atau verifikasi simpulan (Budiyanto, 2002).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kota Batu merupakan daerah yang giat mengembangkan industri ekotourismenya dalam upaya meningkatkan PAD, yang tercermin dalam RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah). Pengembangan industri ekotourisme di Kota Batu dilakukan dengan terus menyempurnakan kebijakan yang menyangkut visi, misi, arah kebijakan, konsep, strategi, dan program kerja pengembangan ekotourisme (termasuk industrinya) Kota Batu.
Ekotourisme menurut The Asian Ecotourism Society (2002) dalam Boo (2004) merupakan bentuk perjalanan wisata yang bertanggung jawab ke kawasan alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Sedangkan menurut World Tourism Organization(WTO) dan United Nations Environment Program(UNEP) ekotourisme adalah suatu kegiatan wisata yang menitikberatkan keseimbangan antara menikmati keindahan alam dan upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Penerapan ekotourisme yang benar, tidak saja akan mendatangkan devisa tetapi juga dapat mengeliminasi kerusakan lingkungan.
Aktivitas ekotourisme meliputi beberapa prinsip yaitu:
 1) Mengurangi dampak lingkungan;
2) Memberdayakan lingkungan alam dan budaya;
3) Meningkatkan pengalaman positif bagi wisatawan dan penduduk setempat
 4) Meningkatkan dana untuk kegiatan konservasi
 5) Meningkatkan dana untuk kegiatan pemberdayaan penduduk setempat;
6) Meningkatkan sensitivitas untuk kebijakan politik
setempat, lingkungan, dan sosial
7) Mendukung hak pekerja
 8) Fasilitasi pendidikan.
SIMPULAN
Pengembangan industri ekotourisme Kota Batu dalam perspektif kebijakan dilakukan dengan menyempurnakan kebijakan pengembangan pariwisata Kota Batu dengan menggunakan standar pengembangan industri ekotourisme dunia. Pengembangan industri eotourisme tersebut tercermin dalam berbagai aspek kebijakan yaitu visi, misi, arah kebijakan, konsep pengembangan, strategi pengembangan, dan program kerja pengembangan ekotourisme. Pengembangan industri ekotourisme melibatkan semua dinas di Kota Batu, dan juga meliputi semua aspek kehidupan yaitu aspek ekonomi, sosial budaya, politik, dan keamanan. Pengembangan industri ekotourisme berdasarkan indikator The International Ecotourism Societydan Mader di Kota Batu sudah termasuk baik. Hal ini dikarenakan dari indikator pengembangan industri ekotourisme menurut The International Ecotourism Society dan Mader secara umum telah direncanakan dikembangkan dengan baik dalam perpektif kebijakan. Dalam upaya mengembangkan industri ekotourisme Kota Batu, maka diperlukan koordinasi, kerja keras berbagai pihak untuk mengimplementasikan kebijakan pengembangan industri ekotourisme yang terdokumentasi dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Batu dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Batu.


penulis : MOCH. AGUS KRISNO BUDIYANTO












ANALISIS PERBAIKAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP BEBAN KERJA MENTAL

Kondisi lingkungan kerja yang baik akan menunjang pekerja dalam melakukan kerja yang maksimal.Faktor-faktor seperti temperatur, kebisingan, dan vibrasi dapat meningkatkan tekanan psikologis pekerja dan memengaruhi kinerja pekerja. PR Rezeki Abadi merupakan perusahaan rokok yang menggunakan tenaga manusia dalam menjalankan produksinya mulai dari proses pencampuran bahan–bahan dasar
(tembakau, saos dan cengkeh) sampai dengan proses finishin. Berdasarkan hasil pengukuran, temperature dan tingkat kebisingan pada bagian pencampuran lebih tinggi dari kondisi normal sehingga operator di bagian pencampuran merasakan beban psikologis yang tinggi dan sering melakukan kesalahan pada proses pencampuran. Tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan perbaikan kondisi lingkungan kerja
di bagian pencampuran tembakau dan melakukan pengukuran beban kerja mental dengan metode SWAT untuk mengetahui pengaruh perbaikan kondisi lingkungan kerja tersebut. 40 sehingga beban kerja termasuk dalam kategori ringan setelah dilakukan perbaikan kondisi lingkungan kerja.
            keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja.Kondisi lingkungan kerja yang baik akan menunjang karyawan dalam melakukan kerja yang maksimal. Faktor-faktor seperti temperatur,kebisingan, vibrasi, dan ketenangan dapat secara langsung memengaruhi kinerja tugas ketika mereka bekerja, hal ini disebabkan beban tekanan psikologis pekerja yang meningkat. PR Rezeki Abadi merupakan perusahaan manufaktur dengan hasil produksi utama adalah rokok. Perusahaan ini menggunakan tenaga manusia sebagai operator utama dalam
menjalankan proses produksi mulai dari proses pencampuran (blending) bahan–bahan dasar (tembakau, saos, dan cengkeh) sampai dengan proses finihing. Berdasarkan hasil pengukuran temperatur dan tingkat kebisingan pada bagian pencampuran, temperatur ruang kerja mencapai 33–36°C dan tingkat kebisingan mencapai 75dB.
Hasil ini menunjukkan temperatur dan tingkat kebisingan lebih tinggi dari kondisi normal yaitu 24–27°C dan 50–60 dB. Kondisi lingkungan kerja yang kurang nyaman tersebut, memengaruhi beban pekerjaan yang dirasakan oleh operator di bagian pencampuran tembakau sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan pada proses pencampuran dan menurunkan hasil produksi rokok. Salah satu metode pengukuran beban kerja mental secara subjektif yang banyak diaplikasikan di Indonesia adalah Subjective Workload Assessment Technique (SWAT). Dalam penerapannya, SWAT akan memberikan penskalaan subjektif yang sederhana dan mudah dilakukan untuk
mengkuantitatifkan beban kerja dari aktivitas yang harus dilakukan oleh pekerja.
            Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan di bagian pencampuran
tembakau PR Rezeki Abadi sebagai berikut:
a. Beban Kerja
Beban kerja operator akan diukur dengan
metode Subjective Workload Assessment
Technique (SWAT), di mana operator diminta
untuk mengurutkan kartu SWAT yang
berjumlah 27 kartu berdasarkan subjektivitas
mereka.
b. Kondisi Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja yang diamati
adalah temperatur dan kebisingan, sehingga
perlu dilakukan pengukuran untuk
mengetahui kondisi lingkungan kerja di
bagian pencampuran yang ada saat ini.
Pengukuran temperatur dilakukan dengan
menggunakan termometer dan kebisingan
dengan menggunakan digital sound level
meter.
2. Pengukuran Beban Kerja Mental Sebelum Perbaikan Kondisi Lingkungan kerja
Metode Subjective Workload Asessment Technique (SWAT) pertama kali dikembangkan
oleh Reid et al. pada tahun 1989. Menurut Reid et al. (1989), metode SWAT akan menggambarkan
sistem kerja sebagai model multi dimensional dari beban kerja, yang terdiri atas tiga dimensi atau faktor yaitu beban waktu (time load), beban mental (mental effort load), dan beban psikologis (psychological stress load). Time load
menunjukkan jumlah waktu yang tersedia dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring tugas. Mental effort load adalah menduga atau memperkirakan seberapa banyak usaha mental dalam perencanaan yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu tugas.
3. Perbaikan Kondisi Lingkungan Kerja
Berdasarkan hasil pengukuran kondisi lingkungan kerja dan standard lingkungan kerja yang nyaman akan diusulkan perbaikan kondisi lingkungan kerja di bagian pencampuran tembakau agar operator lebih nyaman dalam bekerja sehingga mengurangi stres dan beban psikologis.
4. Pengukuran Beban Kerja Mental Setelah Perancangan Lingkungan Kerja
Perbaikan yang diusulkan selanjutnya diimplementasikan pada bagian pencampuran tembakau PR Rezeki Abadi. Setelah implementasi dalam beberapa minggu, tiap operator diminta memberikan skor SWAT pada tiap elemen
pekerjaan berdasarkan apa yang dirasakan dengan kondisi lingkungan kerja yang baru.
            Berdasarkan pengukuran kerja tersebut maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi
beban kerja mental yang dirasakan operator, salah satunya adalah memperbaiki kondisi lingkungan kerja di bagian pencampuran tembakau. Perbaikan kondisi lingkungan kerja dengan cara penambahan blower di ruangan pencampuran. Sedangkan untuk mengurangi kebisingan pada operator pencampuran tembakau dilakukan dengan memberikan penutup telinga (ear plug), sehingga operator dapat merasa lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
            Kondisi lingkungan kerja menjadi lebih baik dan lebih nyaman dengan adanya penambahan blower dan penggunaan earplug (penutup telinga) sehingga dapat menurunkan beban kerja operator di bagian pencampuran tembakau PR Rezeki Abadi. Berdasarkan pengukuran beban kerja dengan metode SWAT, rata-rata beban
kerja operator pencampuran tembakau sebelum dilakukan perbaikan kondisi lingkungan
kerja termasuk dalam kategori berat. Setelah dilakukan perbaikan kondisi lingkungan kerja, rata-rata skala beban kerja di bawah 40 sehingga beban kerja termasuk dalam kategori ringan.



penulis     :SRI RAHAYUNINGSIH

ANALISIS RISIKO PEMASANGAN PIPA BAJA PADA PT BALI GRAHA SURYA

             Risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas perusahaan sehingga cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mengantisipasi dan melindungi diri terhadap risiko. Permasalahan yang terjadi pada PT BALI GRAHA SURYA adalah pada proses welding dan welding inspection, stringing pipa, dan trenching pipa di mana risiko yang terjadi memengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan dan juga memengaruhi lama waktu penyelesaian proyek. Dalam penelitian ini digunakan konsep manajemen risiko untuk menganalisis risiko operasional, di mana konsep tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi, mengawasi, dan mengkomunikasikan kejadian risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas yang terjadi di perusahaan.  Tindakan untuk penanganan risiko tersebut adalah mewajibkan pekerja menggunakan APD, memeriksa semua kondisi isolasi untuk mengetahui kondisi alat yang akan digunakan, bekerja sesuai dengan SOP, memasang dinding pengaman galian, dan penempatan tanah bekas galian minimal 1 meter dari bibir galian.
            Risiko adalah probabilitas suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian ketika kejadian itu terjadi selama periode tertentu dan pengaruhnya dapat diukur dengan mengalikan frekuensi kejadian dan dampak dari kejadian tersebut (Mills, 2001). PT BALI GRAHA SURYA merupakan salah satu perusahaan di Surabaya yang bergerak dalam bidang konstruksi perpipaan minyak dan gas bumi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan konstruksi mengalami keterlambatan karena banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi sehingga memengaruhi anggaran biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Tujuan utama dari manajemen risiko dalam proyek pipa adalah untuk meminimalkan dampak kerugian akibat dari suatu risiko pada perusahaan.
            pemecahan masalah sangat diperlukan dalam usaha mendukung proses penelitian. Adapun tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan, merupakan tahap pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi permasalahan, penentuan tujuan, studi literatur, dan studi lapangan.
2. Tahap Pengumpulan Data, pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi dan data-data awal dari objek penelitian melalui proses wawancara dan brainstorming dengan pihak manajemen selaku responden. Proses pengumpulan data menggunakan dua jenis kuesioner yaitu kuesioner awal, sebagai alat untuk mengidentifikasi variabel risiko yang relevan terhadap objek penelitian.
3. Tahap Pengolahan Data, tahap ini dilakukan setelah variabel risiko yang relevan terhadap proyek diperoleh sehingga dapat dilanjutkan dengan proses penilaian untuk menentukan prioritas risiko yang akan dikelola kemudian. Tahapan pengolahan data yang dilakukan meliputi penilaian probabilitas dan dampak dari segi K3, waktu dan biaya, mengingat ketiga kriteria ini sangat signifikan berpengaruh terhadap faktor risiko yang terjadi (Prihandono dan Wiguna, 2010). Adapun proses penilaian melibatkan 4 responden dari pihak manajemen yaitu manajer proyek, purchasing, site manager, dan HSE. Selanjutnya dilakukan proses pembobotan terhadap dampak risiko dengan menggunakan AHP dan melakukan perhitungan RPI (Alijoyo, 2006). Berdasarkan nilai bobot dampak risiko dan nilai RPI, maka penentuan risiko yang dominan berdasarkan nilai indeks risiko terbobot dapat dilakukan. Dari nilai indeks terbobot, dapat ditentukan respons risiko terhadap risiko yang paling dominan. Pada tahap ini juga akan dilakukan proses pemetaan variabel risiko kedalam matriks probabilitas–dampak (Probability-Impact Grid) berdasarkan atas skala penilaian yang telah ditetapkan (Hanafi, 2009).
4. Tahap Analisis Data, sebagai tahap selanjutnya adalah melakukan analisis pengklasifikasian perlakuan terhadap risiko serta usulan perbaikan terhadap masing-masing risiko kegagalan pada proses pemasangan pipa gas sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kegagalan proses yang terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam analisis data mengikuti pendekatan yang digunakan oleh AS/NZS 4360:2005 yaitu Australian/New Zealand Risk          
PT BALI GRAHA SURYA merupakan salah satu perusahaan di Surabaya yang bergerak dalam bidang konstruksi perpipaan minyak dan gas bumi. Spesialisasi bidang usaha PT BALI GRAHA SURYA adalah mekanikal dan elektrikal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prabowo dan Singgih (2009) yang selanjutnya diolah dengan menggunakan skala Guttman maka diperoleh variabel-variabel risiko yang relevan pada proyek pemasangan instalasi pipa gas. Dari 37 variabel risiko yang dianalisis dalam kuesioner pendahuluan, terdapat dua variabel risiko yang tidak relevan yaitu variabel hambatan dari masyarakat yang mengarah ke anarkis dan faktor lingkungan yang mungkin terjadi pada saat pembuangan air hydrotest. Responden yang dalam hal ini adalah karyawan dan pihak manajemen proyek, juga menambahkan variabel risiko yang mungkin dapat terjadi pada proyek. Tambahan variabel risiko dari responden adalah adanya bahaya gangguan pernapasan yang masuk ke dalam sumber bahaya pengecatan. Hasil dari kuesioner pendahuluan akan dipakai sebagai variabel dalam kuesioner utama untuk mendapatkan nilai probabilitas dan dampak dari setiap variabel.
       Variabel-variabel risiko yang relevan terhadap pelaksanaan proyek konstruksi pipa gas pada PT BALI GRAHA SURYA sejumlah 36 variabel risiko. Terdapat 3 variabel risiko yang paling dominan memengaruhi kegiatan konstruksi yaitu (1) bahaya terbakar, sinar UV dari pengelasan, bahaya panas, bahaya percikan api las, bahaya kejatuhan pipa, fume atau asap logam, tersetrum mesin las; (2) risiko tertimpa dan terjepit pipa pada proses stringing pipa; (3) kondisi tanah yang labil yang mengakibatkan keruntuhan pada bantaran sungai. Berdasarkan atas variabel dominan yang dipilih untuk diprioritaskan, maka solusi untuk mengendalikan risiko adalah mewajibkan pekerja untuk menggunakan APD yang sesuai, memeriksa semua kondisi isolasi untuk mengetahui kondisi alat yang akan digunakan, bekerja sesuai dengan SOP, memasang dinding pengaman galian, dan penempatan tanah bekas galian minimal 1 meter dari bibir galian. Beberapa rekomendasi perbaikan berkelanjutan yang dapat diusulkan kepada pihak manajemen adalah memberikan peraturan yang tegas dan jelas terhadap para pekerja agar selalu memakai APD yang sesuai serta mematuhi prosedur yang ada serta pengawasan terhadap pelaksanaan pemasangan pipa tetap dipertahankan agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal bagi pekerja dan perusahaan.


Penulis :FitriaDeviAnggrainidanNiLuhPutuHariastuti*
Sumber: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/issue/view/227



ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PERALATAN PRODUKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Penggunaan mesin dan alat kerja yang mendukung proses produksi berpotensi menimbulkan suara kebisingan.Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat kebisingan terhadap kinerja karyawan.Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dan kuesioner kepada pekerja di beberapa titik sampling.

            Kebisingan dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan
fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasidan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunnya performa (kinerja), stress dan kelelahan.
            Penelitian dilakukan pada area kerja Power
Plant II PT PERTAMINA (Persero) Refinery Unit V Balikpapan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan Studi Lapangan (observasi), wawancara dan kuisioner. Observasi dilakukan guna mendapatkan data kebisingan pada tiap lantai di area kerja Power Plant II Pertamina RU V Balikpapan. Wawancara dilakukan kepada pekerja Pertamina di bagian Utilities (Power Plant II) guna mendapatkan data-data yang diperlukan  jumlah karyawan, Peraturan
HSE (Health, Safety, Enviromental) di lingkungan Pertamina RU V dan informasi lokasi yang berpotensi bising. Sedangkan kuisioner diberikan kepada pekerja Pertamina yang berhubungan dengan peralatan produksi untuk mengetahui apakah ada pengaruh kebisingan terhadap kinerja pekerja.
            Dari penelitian, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Variabel Indikator Item Pernyataan
Pada lokasi Kebisingan (X), menyebabkan:
1. Gangguan Psikologis
a. mudah kaget
b. kurang konsentrasi
c. mudah lelah
d. cepat marah
2. Gangguan Komunikasi
a. Sering berteriak di area kerja bila berkomunikasi
b. Sering terjadi salah komunikasi di area kerja
3. Gangguan Fisiologis
a. Pendengaran kurang jelas
b. Mudah pusing/sakit kepala
c. Mual
d. Sesak nafas
Bahkan berpengaruh juga di Kinerja Karyawan (Y), antara lain adalah:
1. Kuantitas
a. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang dibebankan
b. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang konsisten sesuai standar
2. Kualitas
a. Kualitas kerja sesuai standar kualitas yang ditetapkan
b. Ketelitian dalam melakukan pekerjaan
3. Waktu
a. Ketepatan penyelesaian tugas dengan target waktu yang ditetapkan
b. Kekonsistenan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
            Dari pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji t maka dapat ditarik kesimpulan bahwa level kebisingan di area kerja Power Plant II menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar 98,599 dB (A). Sedangkan NAB yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk area kerja (Industri) adalah sebesar 85 dB (A). Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa kebisingan di area kerja Power Plant II berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan
dari hasil pengujian analisis regresi linier sederhana melalui uji t, diperoleh t hitung sebesar 10,227 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2,013 atau angka sig. sebesar 0 lebih kecil dibandingkan a sebesar 0,05. Kebisingan pada area kerja juga memberikan beberapa efek Hasil ini mendukung beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh tingkat kebisingan terhadap kinerja karyawan.

Penulis :Heri Mujayin Kholik dan Dimas Adji Krishna
Sumber: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/issue/view/173



ANALISA KEANDALAN PADA CROSS CUT GIBEN

PT. Gatra Mapan adalah perusahaan manufacturing yang memproduksi berbagai macam type atau jenis rak televisi, dimana sebagian besar proses produksinya menggunakan mesin dengan secara otomatisasi. Faktor penting yang mempengaruhi  produktivitas mesin adalah keandalan (reability ). Karena itu mesin-mesin tersebut harus dilakukan perawatan secara teratur dan terencana supaya tidak mengalami kerusakan. Salah satu mesin yang sering rusak dalam produksi di industry ini adalah mesin cross cut giben.Untuk menghindari terjadinya dari keadaan tersebut, maka diperlukan tindakan perawatan dan pencegahan yang optimal dengan biaya penggantian yang minimum. Oleh karena itu perlu ditunjang menggunakan metode Age Replacement.
            Menurut Sukanto (1991) perawatan adalah "Suatu kegiatan untukmemelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan produksi dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dapat ditarik kesimpulan b ahwa preventive maintenance dilakukan oleh perusahaan pada saat peralatan tersebut  mengalami kerusakan. Menuut Zewis (1987), keandalan didefinisikan sebagai peluang komponen peralatan, mesin atau sistem akan memenuhi kinerja yang diinginkan selama periode  waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.
            Model untuk masalah penentuan interval waktu yang optimal bagi penggantian pencegahan yang umum digunakan adalab Model Age Replacement.Untuk penelitian ini digunakan model Age Replacement dengan criteria minimasi biaya. Dalam model ini saat dilakukannya penggantian pencegahan adalah tergantung pada umur pakai dan component. Penggantian pencegahan dilakukan dengan menetapkan interval yang telah ditentukan jika terjadi kerusakan yang menuntut dilakukannya tindakan penggantian.
            Langkah-angkah yang dilkukan dalam pemecahan
masalah ini adalah:
1. Survei perusahaan, yaitu untuk mengetahui
Permasalahan  yang ada di perusahaan.
2. Identifikasi masalah, dalam hal ini
permasalahan yang dihadapi saat dilakukan
penelitian adalah menurunnya produktifitas
rnesin-mesin produksi terutama mesin Cross
cut giben yang disebabkan seringnya terjadi
kerusakan mendadak, terutama pada
komponen kritisnya sehingga harus diperbaiki
dan dilakukan penggantian komponen sampai
mesin bisa beroperasi  kembali.
3. Studi literatur, yaitu mempelajari pustaka dan
engalaman orang lain dalam bidang yang
sama merupakan acuan dalam menyusun
landasan teori yang akan dipakai. Landasan
teori ini diperlukan supaya penelitian tersebut
mempunyai dasar yang kokoh dan terarah,
karena untuk mernprediksi suatu masalah
diperlukan teori pendahuluan yang tepat,
sehingga permasalalan dapat dilihat dengan
jelas.
4 Penetapan tujuan, yaitu memberikan usulan
pertimbangan bagi pengambilan keputusan
dalam menentukan interval optimal
penggantian komponen kritis mesin cross cut
giben yaitu komponen limit switch dan  sensor
proximity dengan  menggunakan metode Age
Replacement dengan kiteria minimasi biaya.
5. Pengumpulan data, yaitu data-data lapangan
diperoleh pada bagian maintenance yang melaksanakan.
            Berdasarkan analisa data, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah dengan model Age Replecement diperoleh interval  waktu penggantian komponen dengan memperhatikan tingkat keandalan didapatkan bahwa interval waktu yang optimal dan total biaya penggantian untuk masing-masing komponen menjadi lebih hemat.

Penulis : Daryono
Sumber: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/view/209


Sabtu, 22 November 2014

SEPEDA MOTOR


Sudah tahukah anda sejarah sepeda motor kawan ? sudah tahukah kalian teknik kerjanya, bagian-bagiannya, bahkan kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sepeda motor itu sendiri? Di artikel ini saya akan mencoba mengulas sedikit tentang hal-hal tersebut. Sebelum kita mengenal lebih jauh apa saja bagian dari sepeda motor saya akan membahas tentang sejarah motor itu sendiri. Sepeda motor pertama di dunia pun lahir di Jerman. Sepeda Motor pertama diciptakan oleh Gottlieb Daimler dan mitranya yaitu Wilhelm Maybach. Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai. Roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft). Kendaraan sepeda motor dinegara kita yang dulu merupakan suatu barang yang tergolong mewah,namun di era yang sekarang sudah lain ceritanya. Sepeda motor kini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari sebagai sarana transportasi masyarakat. Keunggulan sepeda motor sebagai sarana transportasi di banding dengan kendaraan umum lainnya, tidak di pungkiri karena sarana transportasi umum di negeri tercinta ini belum sepenuhnya memuaskan masyarakat. Disamping itu juga dikarenakan ketidaktersediannya jalan jalan yang mendukung transportasi umum eksis. Oleh sebab itu sepeda motor menjadi jawabannya. Prinsip kerja mesin sepeda motor yang di gunakan dapat di golongkan menjadi dua jenis yaitu, mesin dua langkah disebut 2 stroke, maupun mesin empat langkah 4 stroke.
Kedua jenis mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga dengan jalan membakar campuran bensin dan udara di dalam ruangan tertutup rapat di bagian dalam mesin. Campuran bensin dan udara di bakar dengan jalan di beri percikan api.  Percikan api ini di hasilkan akibat loncatan listrik tegangan tinggi pada benda yang disebut busi atau spark plug. 
Maka sepeda motor pun juga seperti itu, ada bagian-bagian yang membangunnya sehingga ia menjadi sebuah sepeda motor. Secara kelompok besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas :
1. Sistem Mesin
2. Sistem Kelistrikan
3. Rangka/Chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus yaitu :Sistem Mesin
Terdiri atas :
a.  Sistem tenaga mesin
Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian :
- Mesin/engine               – Sistem pembuangan
-  Sistem bahan bakar   – Sistem pendinginan
- Sistem pelumasan
b.  Sistem transmisi penggerak
Merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa :
- Mekanisme kopling      – Transmisi
- Mekanisme gear           – Mekanisme starter
Sistem Kelistrikan
Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan.
Bagian kelistrikan terbagi menjadi :
- Kelompok pengapian
- Kelompok pengisian
- Kelompok beban
Rangka/Chassis
Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah :
- Rangka                           – Kelompok rem
- Kelompok kemudi        -  Tangki bahan bakar
-  Kelompok suspensi     – Tempat duduk
-  Kelompok roda            – Fender
Seringkali sepeda motor ini juga mengalami kerusakan antara lain yaitu seringnya busi dari sepeda motor itu basah dan sering juga terjadi  kerusakan di bagian karburatornya. Penyebab dari basahnya busi antara lain adalah
1.Bahan Bakar Yang Kotor
Bensin yang digunakan atau yang di beli mungkin bercampur dengan minyak tanah, atau mungkin mengisi bahan bakar di sembarangan tempat, yang tidak menjamin kemurnian bensin.

2.Karburator Kotor
Karburator kotor juga dapat menyebabkan busi cepat kotor, solusinya segera service motor sobat ke bengkel langganan sobat.

3. Oli bocor
Kebocoran Oli bisa saja masuk ketempat saluran bensin sehingga pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan busi kotor dan motor menjadi mogok.

4. Kondisi Mesin
Busi basah terus juga bisa disebabkan oleh bagian mesin ada yang rusak.
 Solusinya adalah lakukan service di bengkel resmi..
Sedangkan Karburator merupakan komponen pengatur suplai bahan bakar ke dalam ruang bakar pada sepeda motor. Sehingga jika karburator terjadi kerusakan maka yang perlu anda lakukan pada intinya hanya sebatas melakukan kegiatan pembersihan dan penyetelan karburator.





Sabtu, 15 November 2014

Penyebab Busi Basah Pada Sepeda Motor

Di blog ini saya akan membagikan sedikit tentang Penyebab Busi Basah Pada Sepeda Motor. Busi selalu basah, sudah diganti tetapi setelah dipakai baru beberapa hari bahkan beberapa jam sudah basah motor macet sehingga busi harus dibersihkan dulu atau diganti. Hal itu terjadi karena.

1. Bahan Bakar Yang Kotor
Bensin yang digunakan atau yang di beli mungkin bercampur dengan minyak tanah, atau mungkin mengisi bahan bakar di sembarangan tempat, yang tidak menjamin kemurnian bensin.

2.Karburator Kotor
Karburator kotor juga dapat menyebabkan busi cepat kotor, solusinya segera service motor sobat ke bengkel langganan sobat.

3. Oli bocor
Kebocoran Oli bisa saja masuk ketempat saluran bensin sehingga pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan busi kotor dan motor menjadi mogok.

4. Kondisi Mesin
Busi basah terus juga bisa disebabkan oleh bagian mesin ada yang rusak. Solusinya lakukan service di bengkel resmi..

Sumber: http://jeasen.mywapblog.com/penyebab-busi-basah-pada-sepeda-motor.xhtml

Mengenal Mesin Sepeda Motor

Kendaraan sepeda motor dinegara kita yang dulu merupakan barang mewah,kini lain ceritanya. Sepeda motor kini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari sebagai sarana transportasi. Keunggulan sepeda motor sebagai sarana transportasi di banding dengan kendaraan umum lainnya, tidak di punggkiri karena sarana transportasi umum di negeri tercinta ini belum di sepenuhnya memuaskan masyarakat. Disamping itu juga dikarenakan ketidaktersediannya jalan jalan yang mendukung transportasi umum eksis. Oleh sebab itu sepeda motor menjadi jawabannya. Coba liat di jalan raya, berpuluh puluh sepeda motor susul menyusul. Atau mungkin saat mudik lebara. Jalan pantura pasti akan penuh sesak berjejal kendaraan roda dua.
Ditahun - tahun lalu sepeda motor yang ada di Indonesia kebanyakan buatan Jepang, hanya sedikit buatan Amerika maupun Eropa yang nongol di jalanan. Ini dikarenakan harga buatan sepeda motor buatan Amerika (seperti merk : Herlydavidson), maupun  Eropa (BMW) tak terjangkau oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Ya, Jepang merupakan negara pemasok sepeda motor pertama ke Indonesia. Namum akhir akir ini dijalanan tidak hanya dimonopoli sepeda buatan jepang saja. Motor India kulitas dunia. Ya..ya..betul itu bunyi iklan, yang sering terlihat dilayar kaca. Tidak hanya terlihat di layar kaca, di jalananpun makin banyak motor kukucitahe tersebut.
Dari Jepang, Eropa, Amerika, maupun India pun prinsip sepeda motor tetap sama. Rodanya ada dua depan belakang.haha bukan itu maksud saya, tapi prinsip kerja dari pabrikan pabrikan dunia tetap sama. 
Dengan makin banyaknya sepeda motor di jalanan, maka sebetulnya ini peluang bisnis membuka bengkel. Atau setidaknya kita bisa mengerti sistem keraj mesin sepeda motor maka anda bisa memperbaiki sepeda motor kesayangan anda sendiri. Hitung - hitung ngirit.Benar kan. Ok.. langsung saja kita ke materi pembahasan cara kerja mesin sepeda motor.
Prinsip kerja mesin sepeda motor yang di gunakan dapat di golongkan menjadi dua jenis yaitu, mesin dua langkah disebut 2 stroke, maupun mesin empat langkah 4 stroke.
Kedua jenis mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga dengan jalan membakar campuran bensin dan udara di dalam ruangan tertutup rapat di bagian dalam mesin. Campuran bensin dan udara di bakar dengan jalan di beri percikan api.  Percikan api ini di hasilkan akibat loncatan listrik tegangan tinggi pada benda yang disebut busi atau spark plug. 
A. Mesin dan Bagian- Bagiannya.
Secara sederhana kontruksi mesin sepeda motor dapat di bagi kedalam tiga kelompok yaitu :
1. Bagian Kepala Silinder
2. Bagian blok silinder
3. Bagian bak engkol.
1. Kepala Silinder 
Bagian paling ujung atas dari  kontruksi mesin adalah kepala silinder yang mana fungsinya adalah sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder  dan juga berfungsi sebagai kedudukan komponen lainnya yang tidak kalah pentingnya guana kelancaran hidupnya mesin yang bersangkutan. 
Kepala silinder biasanya terbuat dari logam aluminium campuran. Kepala Silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder yang di perkuat dengan baut. Diantara kepala silinder dengan blok silinder dipasang perepat berupa paking atau gasket, gasket ini bertujuan untuk menutup ruang bakar terjadinya kompresi agar tidak bocor.
ada perbedaan kepala silinder mesin dua langkah ddengan mesin empat langkah. dimana kepala silinder mesin dua langkah kontruksinya lebih sederhana daarai pada mesin empat langkah. mengenai perbedaan kepala silinder mesin empat langkah dengan mesin dua langkah dapat anda baca disini.
2. Blok silinder 
Blok  silinder berada diantara kepala silinder dengan bak engkol. Di tengah -tengah blok silinder terdapat lubang tepat torak(piston) melakukan kerja. lubang silender di dalam blok silinder diberi pelapis logam khusus,  hal ini berfunsi untuk mengurangi keausan akibat bergesekan dengan torak dan cincin torak ( piston ring)
3. Poros engkol
poros engkol terletak di bagian bawah kontruksi mesin. di dalam bak engkol terdapat rangkaian mesin secara komplit dibuat. Rangkaian mesin yang ada di bak engkol antara lain :
a. poros engkol
b. kopling
c. gigi perseneling dan perangkatnya
d. generator 
e. pompa oli
f. tempat menampung oli 
dan di bak engkol inilah mesin bersatu dengan rangka sepeda motor.




Sejarah Sepeda Motor

Sama seperti mobil pertama di dunia, sepeda motor pertama di dunia pun lahir di Jerman. Adalah Gottlieb Daimler dan mitranya, Wilhelm Maybach, dua pakar mesin empat langkah Jerman, yang menciptakan sepeda motor pertama di dunia.

Pada tahun 1885, Daimler memasangkan mesin empat langkah berukuran kecil pada sebuah sepeda kayu. Mesin diletakkan di tengah (di antara roda depan dan belakang) dan dihubungkan dengan rantai ke roda belakang.

Sepeda kayu bermesin itu diberi nama Reitwagen (riding car) dan merupakan sepeda motor pertama di dunia. Maybach mencoba Reitwagen sejauh 3 kilometer di sepanjang Sungai Neckar, dari Cannstatt ke Untertürkheim, dengan kecepatan 12 kilometer per jam.

Pada waktu itu, Reitwagen tidak dijual untuk umum. Pemasangan mesin pada sepeda kayu itu merupakan rangkaian dari percobaan yang dilakukan oleh Daimler dan Maybach, sebelum memasang mesin empat langkah pada kereta kuda, yang menjadi cikal bakal lahirnya mobil.

Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai. Roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft).

Sepeda motor inilah yang dimiliki oleh John C Potter, masinis pertama pabrik gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur, tahun 1893. Ia memesan sendiri sepeda motor itu langsung ke pabriknya di Muenchen. John Potter tercatat sebagai orang pertama yang memiliki sepeda motor di Indonesia, yang pada waktu masih berada di bawah pendudukan Belanda, dan bernama Hindia Belanda (Nederlands Indie).

Sepeda motor pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York. Disebut-sebut, pada tahun yang sama, seorang penemu Amerika Serikat, EJ Pennington, di Milwaukee, mendemonstrasikan sepeda motor yang didesain sendiri. Pennington menyebutkan, sepeda motor yang dia desain itu dapat dipacu dengan kecepatan 93 kilometer per jam, dan ia dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan istilah motorcycle (sepeda motor).

Produsen terbesar

Tahun 1895, perusahaan pembuat sepeda Inggris, Triumph, memutuskan untuk juga membuat sepeda motor. Untuk itu, Triumph membeli sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller dan mempelajari bagaimana membuatnya. Empat tahun sesudahnya, 1902, perusahaan itu memproduksi sepeda motornya yang pertama, yang menggunakan mesin Minerva buatan Belgia. Pada tahun 1905, Triumph memproduksi sepeda motor secara utuh sendiri, yang menyandang mesin berkekuatan 3 PK dan kecepatan maksimumnya 72 kilometer per jam.

Tahun 1903, William S Harley dan sahabatnya, Arthur Davidson, memproduksi sepeda motor di Milwaukee, Amerika Serikat, dan menamakan sepeda motor itu Harley Davidson. Tahun 1904, perusahaan Amerika Serikat lain, Indian Motorcycle Manufacturing Company, yang berlokasi di Springfield, Massachusetts, muncul dengan sepeda motor Indian Single.

Sama seperti Triumph, tahun 1906, perusahaan Inggris lain, BSA, yang merupakan singkatan dari Birmingham Small Arms, memproduksi sepeda motor dengan menggunakan mesin Minerva, sebelum membuat mesin dengan kapasitas 350 cc, 500 cc, dan 595 cc sendiri.

Sampai Perang Dunia I (1914-1918), Indian Motorcycle Manufacturing Company merupakan pabrik sepeda motor dengan produksi yang terbesar di dunia. Setelah Perang Dunia I, posisinya diambil alih oleh Harley Davidson sampai tahun 1928, ketika posisinya diambil alih oleh DKW (Jerman). Indian Motorcycle Manufacturing Company tutup pada tahun 1953 dan merek Indian diambil alih oleh Royal Enfield.

Pada tahun 1921, sepeda motor BMW hadir dengan konfigurasi mesin 2 silinder horizontal berlawanan (boxer) yang ditempatkan dalam rumah mesin tunggal yang terbuat dari aluminium. BMW menggerakkan roda belakang dengan koppel (shaft drive).

Pada tahun 1930-an ada sekitar 80 merek sepeda motor di Inggris, di antaranya Norton, Triumph, AJS, dan merek-merek lainnya yang tidak begitu terkenal, seperti New Gerrard, NUT, SOS, Chell, dan Whitwood.

Perkembangan sepeda motor di Eropa, antara lain, juga dipicu oleh Perang Dunia II (1939-1945), di mana sepeda motor pun dibuat untuk keperluan militer. Dan, pada masa itu, BSA membuat 126.000 unit sepeda motor M20 untuk Angkatan Bersenjata Inggris.

Seusai Perang Dunia II, tahun 1946, desainer Italia, Piaggio, memperkenalkan skuter Vespa dan langsung menarik perhatian dunia. Pada tahun 1946 itu juga, perusahaan pembuat perlengkapan radio Italia, Ducati, membuat mesin 50 cc, Cucciolo, yang dipasangkan pada sepeda motor. Kapasitas Cucciolo pun kemudian diperbanyak, mulai dari 60, 65, 98, sampai 125 cc.

Pada tahun 1949, Honda memproduksi sepeda motor Dream atau Model D, yang menyandang mesin dua langkah dengan kapasitas 98 cc. Namun, suara mesin dua langkah yang berisik dan asap yang berbau tajam yang keluar dari knalpot membuat Honda mengembangkan mesin empat langkah. Tiga tahun kemudian, 1951, Honda memproduksi sepeda motor yang menyandang mesin empat langkah, Dream E, dengan kapasitas 146 cc.

Tahun 1951, BSA Group (Inggris) membeli Triumph Motorcycles dan menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia. Kedudukan BSA diambil alih oleh NSU (Jerman) tahun 1955. Namun, sejak tahun 1970-an hingga kini, Honda tercatat sebagai produsen sepeda motor terbesar di dunia.

Tahun 1952, Honda memproduksi sepeda motor bebek yang dikenal dengan nama cub. Sepeda motor jenis bebek ini sangat populer sehingga modelnya pun ditiru oleh perusahaan pembuat sepeda motor asal Jepang lainnya, seperti Kawasaki, Yamaha, dan Suzuki.

Pada tahun 1955, Suzuki memproduksi sepeda motor yang menyandang mesin berkapasitas 125 cc, empat langkah, dan 1 silinder. Namun, 10 tahun kemudian, Suzuki juga merambah ke mesin dua langkah, yang merupakan spesialisasinya.

Tahun 1955, Yamaha memproduksi YA-1, sepeda motor yang menyandang mesin dua langkah dengan kapasitas 125 cc. Pada tahun 1970, 15 tahun sesudahnya, diproduksi Yamaha XS-1 yang menyandang mesin empat langkah yang berkapasitas 650 cc, dalam konfigurasi V.

Kawasaki muncul agak belakangan. Kawasaki baru memproduksi sepeda motornya yang pertama, B8, pada tahun 1961. Sepeda motor keluaran Kawasaki itu menyandang mesin dua langkah dengan kapasitas 125 cc. Pada tahun 1973 atau 12 tahun sesudahnya, Kawasaki memproduksi Kawasaki Z1, yang menyandang mesin empat langkah dengan kapasitas 900 cc.

Sosok yang menarik, mesin yang andal dan mudah dirawat, serta harga yang bersaing membuat sepeda motor asal Jepang, yakni Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki, sangat populer dan sampai kini mendominasi pasar sepeda motor dunia.

Namun, nama-nama Harley Davidson tetaplah merupakan sepeda motor yang populer, terutama di Amerika Serikat. Demikian juga dengan BMW, Triumph, dan Ducati.

Pada tahun 2006, perusahaan Belanda, EVA Products BV Holland, mengumumkan kehadiran sepeda motor bermesin diesel komersialnya yang pertama, Track T-800CDI. Sepeda motor itu menyandang mesin diesel 800 cc, 3 silinder, buatan Daimler. Bagaimanapun, perusahaan-perusahaan pembuat sepeda motor lain, termasuk Royal Enfield, juga memproduksi sepeda motor bermesin diesel, paling tidak sejak tahun 1965. (JL)


Cara Memperbaiki Karburator Sepeda Motor

 Karburator merupakan komponen pengatur suplai bahan bakar ke dalam ruang bakar pada sepeda motor. Dengan peran tersebut, dapat disimpulkan bahwa karburator memegang peranan penting dalam proses pembakaran. Tidak jarang sepeda motor mengalami kerusakan pada bagian karburator, dan kebanyakan pemilik kendaraan atau sepeda motor tidak mengetahui cara untuk memperbaik karburator tersebut. Pada artikel ini, kami akan berbagi informasi tentang cara untuk memperbaik karburator pada sepeda motor. Informasi ini sekedar membarikan panduan tentang tata cara perbaikan tersebut, dan mungkin bagi pemula akan sedikit mengalami kesulitan dalam memahaminya, karena memang kami tidak memiliki koleksi gambar yang bisa dijadikan ilustrasi untuk mempermudah pemahaman. Namun, tidak ada salahnya jika informasi ini tetap kami bagikan dengan harapan bisa membantu pembaca sekalian.

Untuk membantu memahami beberapa komponen yang akan kami sebutkan dalam setiap langkah yang harus dilakukan, sebaiknya baca juga beberapa artikel lain yaitu 
Mengenal Komponen Karburator Pada Sepeda Motor dan Sistem Bahan Bakar Dan Fungsi Karburator.

Prosedur Perbaikan Atau Service Karburator Sepeda Motor

Pada intinya, perbaikan atau service karburator hanya sebatas melakukan kegiatan pembersihan dan penyetelan karburator. Oleh karena itu, tahapan perbaikan karburator juga akan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pembersihan dan tahap penyetelan.

Tahap Pembersihan Karburator Sepeda Motor



Langkah pertama yang harus dilakukan dalam tahap pembersihan karburator sepeda motor adalah melepas klem penghubung antara venturi dan saringan udara. Setelah itu, lepaskan karburator dari saluran intake. Untuk melepaskannya, bisa menggunakan kunci ring atau kunci pas atau kunci L untuk sepeda motor tipe vega R.

Langkah selanjutnya adalah membuka karburator dengan melepas baut-baut pengikatnya. Lepaskan baut menggunakan obeng yang berukuran sesuai dengan tipe kepala baut. Jangan gunakan alat yang tidak sesuai dengan tipe atau standar, karena dapat merusak kepala.

Setelah karburator terbuka, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melepas spuyer pilot jet dan main jet. Kemudian bersihkan spuyer jet dan main jet tersebut menggunakan kompresor. Pastikan bahwa spuyer jet tidak buntu atau tersumbat. Untuk memastikannya, Anda bisa lubang spuyer tersebut menggunakan kawat kecil, biasanya menggunakan serabut kawat dari sisa kawat gas atau kawat kopling yang sudah tidak terpakai. Gunakan satu serabut saja, karena lubang spuyer sangat kecil.

Jika sudah dipastikan bahwa spuyer jet tidak buntu, maka tahap pertama, tahap pembersihan karburator telah selesai. Rangkai kembali karburator yang telah dibersihkan. Kemudian pasang kembali karburator yang sudah dirangkai ke sepeda motor Anda. Selanjutnya melakukan langkah-langkah pada tahap penyetelan karburator.

Tahap Penyetelan Karburator Sepeda Motor

Setelah karburator terpasang, langkah selanjutnya adalah melakukan penyetelan karburator agar bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran sesuai dengan kondisi ideal atau standar pada sepeda motor Anda. Untuk melakukan penyetelan karburator, Anda perlu menyalakan mesin sepeda motor terlebih dahulu.

Setelah mesin dinyalakan, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memutar skrup stasioner hingga putaran mesin idle. Setelah itu, mengatur putaran angin, yaitu dengan cara menutupnya terlebih dahulu ke arah yang berlawanan dengan jarum jam, lalu buka kembali dengan memutar searah jarum jam hingga mesim berada dalam putaran tertinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan penyetelan ulang pada putaran stasionernya hingga putaran mesin lansam.

Sumber: http://www.tanijogonegoro.com/2013/09/memperbaiki-karburator.html

TEKNIK DASAR SEPEDA MOTOR

I. DASAR TEKNIK SEPEDA MOTOR
A. Komponen Utama Sepeda Motor
Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi darah, panca indera dan lain sebagainya. Maka sepeda motor pun juga seperti itu, ada bagian-bagian yang membangunnya sehingga ia menjadi sebuah sepeda motor. Secara kelompok besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas :
1. Sistem Mesin
2. Sistem Kelistrikan
3. Rangka/Chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus yaitu :Sistem Mesin
Terdiri atas :
a.  Sistem tenaga mesin
Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian :
- Mesin/engine               – Sistem pembuangan
-  Sistem bahan bakar   – Sistem pendinginan
- Sistem pelumasan
b.  Sistem transmisi penggerak
Merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa :
- Mekanisme kopling      – Transmisi
- Mekanisme gear           – Mekanisme starter
Sistem Kelistrikan
Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan.
Bagian kelistrikan terbagi menjadi :
- Kelompok pengapian
- Kelompok pengisian
- Kelompok beban
Rangka/Chassis
Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah :
- Rangka                           – Kelompok rem
- Kelompok kemudi        -  Tangki bahan bakar
-  Kelompok suspensi     – Tempat duduk
-  Kelompok roda            – Fender
B. Aplikasi Ilmu Fisika Dalam Teknik Sepeda Motor
Mempelajari sepeda motor juga memerlukan perhitungan fisika, beberapa besaran ukuran dipakai di bidang ini. Perhitungan fisika diperlukan untuk mengetahui : kapasitas mesin, volume silinder, perbandingan kompresi, kecepatan piston, torsi, tenaga, korelasi antara mesin dan kecepatan motor pada tiap posisi gigi dan daya dorong roda belakang dari sepeda motor, dll.
Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari TMB (Titik Modar Bawah)/BDC (Bottom Dead Center) ke TMA (Titik Modar Atas)/TDC (Top Dead Center), disebut juga sebagai volume langkah. Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3/cm cubic). 



Jumat, 17 Oktober 2014

ENERGI NUKLIR UNTUK PERTANIAN INDONESIA

Adakah yang tau apa itu energy nuklir ? Apakah teman-teman semua sudah paham apa itu energy nuklir? Apa saja bahaya dan manfaatnya bagi kehidupan ? atau teman-teman semua hanya tau dampak buruknya saja? Bila kita tak tau arti dan sejarah tentang Nuklir tersebut pasti yang akan terlintas dalam benak kita bahwa nuklir adalah bom atom yang Cuma bisa merusak lingkungan, namun ternyata hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena Nuklir juga mempunyai manfaat di berbagai bidang kehidupan, baik untuk bidang Kesehatan, bidang Pertanian, bidang Industri, dan masih banyak yang lainnya. Sebelum kita membahas apa saja manfaat dan dampak buruk Nuklir maka kita akan membahas dulu pengertian energy nuklir. #Pengertian Nuklir# Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan terkendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis. #Pengertian Teknik Nuklir# Di Indonesia sendiri Teknik Nuklir dimanfaatkan untuk bidang pertanian dan bidang medis. Teknik nuklir adalah teknik yang berhubungan dengan penggunaan sinar radiasi yang dihasilkan unsur radioaktif, antara lain sinar alfa, beta, dan gamma. Semua ini terbukti karena di Indonesia terdapat penelitian pertanian untuk menghasilkan banyak benih padi. Penelitian dilakukan di laboratorium Batan. Manfaat yang diperoleh untuk pertanian antara lain sebagai berikut: a.Digunakan untuk mutasi gen sehingga menghasilkan varietas tanaman yang lebih unggul dengan cara mengubah factor pembawa gen. Yang berperan pada mutasi tanaman adalah sinar radioaktif yaitu sinar Gamma. b.Digunakan untuk pemberantasan hama tanaman sehingga petani dapat menghasilkan hasil panen lebih maksimal. Pada hal ini sinar radioaktif tidak mematikan hama namun sinar gamma membuat hama menjadi mandul sehingga populasi hama akan menurun dan hama tersebut tidak mampu berkembang biak maka hama tidak akan mengganggu ekosistem tanaman. c.Sinar radioaktif dapat juga digunakan untuk pengawetan suatu makanan.Fungsinya sangat banyak sekali antara lain mengurangi bakteri pembusuk, mensterilisasi kuman dan mengendalikan kuman pada makanan, menghambat pertumbuhan tunas, dan memperpanjang masa penyimpanan. Keuntungan yang kita dapat yaitu sifat bahan makanan tidak berubah, dapat meningkatkan mutu makanan, tidak menurunkan nilai gizi makanan tersebut bahkan tidak menimbulkan zat sisa pengawet sehingga tidak berbahaya bagi tubuh manusia yang mengkonsumsi. Selain itu radioaktif ini digunakan untuk pemprosesan Iradiasi makanan, Iradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan ionisasi radiasi dengan tujuan menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_nuklir http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/12/17/mf5vlu-nuklir-bukan-hanya-untuk-bom-atom-ini-manfaat-lainnya http://prezi.com/uujsdfgcjdpo/pemuliaan-tanaman/ http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_nuklir http://fhannum.wordpress.com/2012/12/03/pemanfaatan-teknik-nuklir-dalam-bidang-pertanian/