Penggunaan mesin dan alat kerja yang mendukung proses
produksi berpotensi menimbulkan suara kebisingan.Kebisingan adalah terjadinya
bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan
kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat
kebisingan terhadap kinerja karyawan.Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi langsung dan kuesioner kepada pekerja di beberapa titik sampling.
Kebisingan
dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan
fisiologis, gangguan psikologis,
gangguan komunikasidan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa
gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non
Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan,
menurunnya performa (kinerja), stress dan kelelahan.
Penelitian dilakukan pada area kerja
Power
Plant
II PT PERTAMINA (Persero) Refinery Unit V Balikpapan.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan
Studi Lapangan (observasi), wawancara dan kuisioner. Observasi dilakukan
guna mendapatkan data kebisingan pada tiap lantai di area kerja Power Plant
II Pertamina RU V Balikpapan. Wawancara dilakukan kepada pekerja Pertamina
di bagian Utilities (Power Plant II) guna mendapatkan data-data yang
diperlukan jumlah karyawan, Peraturan
HSE (Health,
Safety, Enviromental) di lingkungan Pertamina RU V dan informasi lokasi
yang berpotensi bising. Sedangkan kuisioner diberikan kepada pekerja Pertamina
yang berhubungan dengan peralatan produksi untuk mengetahui apakah ada pengaruh
kebisingan terhadap kinerja pekerja.
Dari penelitian, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Variabel
Indikator Item Pernyataan
Pada lokasi Kebisingan
(X), menyebabkan:
1. Gangguan Psikologis
a. mudah kaget
b. kurang konsentrasi
c. mudah lelah
d. cepat marah
2. Gangguan Komunikasi
a. Sering berteriak di
area kerja bila berkomunikasi
b. Sering terjadi
salah komunikasi di area kerja
3. Gangguan Fisiologis
a. Pendengaran kurang
jelas
b. Mudah pusing/sakit
kepala
c. Mual
d. Sesak nafas
Bahkan berpengaruh
juga di Kinerja Karyawan (Y), antara lain adalah:
1. Kuantitas
a. Kemampuan
menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang dibebankan
b. Dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan hasil yang konsisten sesuai standar
2. Kualitas
a. Kualitas kerja sesuai
standar kualitas yang ditetapkan
b. Ketelitian dalam
melakukan pekerjaan
3. Waktu
a. Ketepatan
penyelesaian tugas dengan target waktu yang ditetapkan
b. Kekonsistenan waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan
Dari pengolahan data yang telah
dilakukan dengan menggunakan uji t maka dapat ditarik kesimpulan bahwa level
kebisingan di area kerja Power Plant II menunjukkan perbedaan yang signifikan
dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang
telah ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu sebesar 98,599 dB (A). Sedangkan NAB yang telah ditetapkan oleh
pemerintah untuk area kerja (Industri) adalah sebesar 85 dB (A). Hasil analisis
regresi linier sederhana menunjukkan bahwa kebisingan di area kerja Power
Plant II berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan
dari hasil pengujian
analisis regresi linier sederhana melalui uji t, diperoleh t hitung sebesar
10,227 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2,013 atau angka sig. sebesar 0
lebih kecil dibandingkan a sebesar
0,05. Kebisingan pada area kerja juga memberikan beberapa efek Hasil ini
mendukung beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh tingkat kebisingan
terhadap kinerja karyawan.
Penulis :Heri Mujayin Kholik dan Dimas Adji Krishna
Sumber: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/issue/view/173
Tidak ada komentar:
Posting Komentar