Minggu, 14 Desember 2014

ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PERALATAN PRODUKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Penggunaan mesin dan alat kerja yang mendukung proses produksi berpotensi menimbulkan suara kebisingan.Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat kebisingan terhadap kinerja karyawan.Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dan kuesioner kepada pekerja di beberapa titik sampling.

            Kebisingan dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan
fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasidan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunnya performa (kinerja), stress dan kelelahan.
            Penelitian dilakukan pada area kerja Power
Plant II PT PERTAMINA (Persero) Refinery Unit V Balikpapan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan Studi Lapangan (observasi), wawancara dan kuisioner. Observasi dilakukan guna mendapatkan data kebisingan pada tiap lantai di area kerja Power Plant II Pertamina RU V Balikpapan. Wawancara dilakukan kepada pekerja Pertamina di bagian Utilities (Power Plant II) guna mendapatkan data-data yang diperlukan  jumlah karyawan, Peraturan
HSE (Health, Safety, Enviromental) di lingkungan Pertamina RU V dan informasi lokasi yang berpotensi bising. Sedangkan kuisioner diberikan kepada pekerja Pertamina yang berhubungan dengan peralatan produksi untuk mengetahui apakah ada pengaruh kebisingan terhadap kinerja pekerja.
            Dari penelitian, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Variabel Indikator Item Pernyataan
Pada lokasi Kebisingan (X), menyebabkan:
1. Gangguan Psikologis
a. mudah kaget
b. kurang konsentrasi
c. mudah lelah
d. cepat marah
2. Gangguan Komunikasi
a. Sering berteriak di area kerja bila berkomunikasi
b. Sering terjadi salah komunikasi di area kerja
3. Gangguan Fisiologis
a. Pendengaran kurang jelas
b. Mudah pusing/sakit kepala
c. Mual
d. Sesak nafas
Bahkan berpengaruh juga di Kinerja Karyawan (Y), antara lain adalah:
1. Kuantitas
a. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang dibebankan
b. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang konsisten sesuai standar
2. Kualitas
a. Kualitas kerja sesuai standar kualitas yang ditetapkan
b. Ketelitian dalam melakukan pekerjaan
3. Waktu
a. Ketepatan penyelesaian tugas dengan target waktu yang ditetapkan
b. Kekonsistenan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
            Dari pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji t maka dapat ditarik kesimpulan bahwa level kebisingan di area kerja Power Plant II menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar 98,599 dB (A). Sedangkan NAB yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk area kerja (Industri) adalah sebesar 85 dB (A). Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa kebisingan di area kerja Power Plant II berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan
dari hasil pengujian analisis regresi linier sederhana melalui uji t, diperoleh t hitung sebesar 10,227 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2,013 atau angka sig. sebesar 0 lebih kecil dibandingkan a sebesar 0,05. Kebisingan pada area kerja juga memberikan beberapa efek Hasil ini mendukung beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh tingkat kebisingan terhadap kinerja karyawan.

Penulis :Heri Mujayin Kholik dan Dimas Adji Krishna
Sumber: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/issue/view/173



Tidak ada komentar:

Posting Komentar